keperawatan keluarga
Definisi keluarga
Banyak ahli
menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan sosial masyarakat.
Berikaut akan dikemukakan beberapa pengertian keluarga.
A. Raisner (1980)
Keluarga
adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu,
adik, kakak dan nenek.
B. Logan’s (1979)
Keluarga
adalah sebuah sistem sosial dan kumpulan daribeberapa komponen yang saling
berinteraksi satu dengan lainnya.
C. Gillis (1983)
Keluarga
adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki
tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai sebagaimana
individu.
D. Duvall (1986)
Menguraikan
bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari setiap anggota
keluarga.
E. Bailon dan Maglaya (1978)
Keluarga
adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka salaing berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya.
F. Johnson’s (1992)
Keluarga
adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama
atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal
dalam satu atap, mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu
orang dengan lainnya.
G. Spradley dan Allender (1996)
Satu atau
lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional dan
mengembangkan dalam iterelasi sosial, peran dan tugas.
Dari
pengertian tentang keluarga dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga
adalah:
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama, atau jika
terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain.
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan
masing-masing mempunyai peran sosial: suami, istri, anak, kakak dan adik.
4. mempunyai tujuan;
a. menciptakan dan mempertahankan budaya
b. meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, sosial
anggota.
Fungsi keluarga
Friedman 1986
mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga yaitu:
1. Fungsi afektif
Berhubungan
erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis kekuatan keluarga.
Berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilanm elaksanakan fungsi
afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga.
Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut
dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga.
Dengan demikian keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh
keluarga dapat mengembangkan konsep diri yang positif. Komponen yang perlu
dipenuhi oleh keluarga dalam memenuhi fungsi afektif adalah:
a. Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling
menerima, saling mendukung antar anggota keluarga. Setiap anggota yang
mendapatkan kasih sayang dang dukungan dari anggota yang lain maka kemampuannya
untuk memberikan kasih sayang akan meningkat yang pada akhiranya tercipta
hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubungan intim didalam keluarga
merupakan modal dasar dalam memberi hubungan dengan orang lain diliar keluarga
atau masyarakat.
b. Saling menghargai, bila anggota keluarga saling
menghargai dan mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu
mempertahankan iklim yang positif maka fungsi afektif akan tercapai.
c. Ikatan dan identifikasi, ikatan dimulai sejak pasangan
sepakat memulai hidup baru. Ikatan anggota keluarga dikembangkan melalui proses
identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga.
Orang tuan harus mengembangkan proses identifikasi yang positif sehingga anak-anak
dapat meniru perilaku yang positif tersebut
Fungsi
afektif merupakan sumber energi yang menentukan kebahagiaan keluarga. Keretakan
keluarga, kenakalan anak atau masalah keluarga timbul karena fungsi afektif
keluarga tidak terpenuhi.
2. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi
adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang
menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial
(Friedman, 1986)
Sosialisasi
dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar
bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui
interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam
sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya dan
perilaku melalui hubungan dan interaksi dengan keluarga.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga
berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
4. Fungsi ekonomi
Funsi ekonomi
merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga,
seperti kebutuhan makanan, tempat tinggal dan lain sebagainya.
5. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga
berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu mencegah
terjadinya gangguan kesehatan dan/atau merawat anggota keluarga yang sakit.
Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status
kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan
dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga dapat
melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga.
pengaplikasian
Dimensi dasar struktur keluarga
Menurut
Friedman struktur keluarga terdiri atas:
A. Pola dan proses komunikasi
B. Struktur peran
C. Struktur kekuatan
D. Nilai-nilai keluarga
Pola dan
proses komuniaksi
Pola
interaksi keluarga yang berfungsi:
1. Bersifat terbuka dan jujur
2. Selalu menyelesaikan konflik keluarga
3. Berpikiran positif
4. Tidak mengulang-ulang isu dan pendapatnya sendiri
Karakteristik
komunikasi keluarga yang berfungsi
Karakteristik
pengirim:
1. Yakin dalam mengemukakan pendapat
2. Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas
3. Selalu minta maaf dan menerima umpan balik
Karakteristik
penerima
1. Siap mendengar
2. Memberikan umpan balik
3. Melakukan validasi
Struktur
peran
Peran adalah
serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang
diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status individu dalam masyarakat
misalnya sebagai suami/istri atau anak.
Struktur
kekuatan
Kekuatan
merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu untuk mengendalikan
atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain kearah positif.
Tipe struktur
kekuatan
1. Legitimate power/authority
Hak untuk
mengatur seperti orang tua kepada anak.
2. Referent power
Seseorang
yang ditiru
3. Reword Power
Pendapat ahli
4. Coercive power
Dipaksakan
sesuai keinginan
5. Informational power
Pengaruh
melalui persuasif
6. Affectif power
Pengaruh
melalui manipulasi cinta kasih.
Nilai-nilai
dalam keluarga
Nilai
merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak,
mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan
suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.
Norma adalah
pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam
keluarga.
Budaya adalah
kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dubagi dan ditularkan dengan
tujuan untuk menyelesaikan masalah.
VI. Peran Perawat Keluarga
Perawatan
kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga
sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat. Fungsi perawat
membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara
meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan
kesehatan keluarga.
Peran perawat
dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah sebagai berikut:
1. Pendidik
Perawat perlu
melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar:
a. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara
mandiri.
b. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga.
2. Koordinator
Koordinasi
diperlaukan pada perawatan agar pelayanan komprehensive dapat dicapai.
Koordinasi juga diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari
berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan.
3. Pelaksana
Perawat dapat
memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarga dengan menggunakan
metode keperawatan.
4. Pengawas kesehatan
Sebagai
pengawas kesehatan harus melaksanakan home visite yang teratur untuk
mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
5. Konsultan
Perawat
sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar
keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, hubungan perawat dan klien harus
terbina dengan baik, kemampuan perawat dalam menyampaikan informasi dan
kialitas dari informasi yang disampaikan secara terbuka dan dapat dipercaya.
6. Kolaburasi
Bekerja sama
dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan anggota tim kesehatan lain
untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal.
7. Fasilitator
Membantu
keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial ekonomi, sehingga
perawat harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan seperti rujukan dan
penggunaan dana sehat.
8. Penemu kasus
Menemukan dan
mengidentifikasi masalah secara dini di masyarakat sehingga menghindarkan dari
ledakan kasus atau wabah.
9. Modifikasi lingkungan
Mampu
memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun masyarakat agar tercipta
lingkungan yang sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar